Kamis, 13 Oktober 2011

Pidato Lengkap SBY di Cikeas Jelang Reshuffle

Salam sejahtera Saudara-saudara,

Sebagaimana Saudara ketahui baru saya saya didampingi Wapres Boediono melaksanakan pertemuan dengan pimpinan parti politik yang tergabung dalam koalisi.

Pertemuan ini, saya pandang perlu untuk dilakukan agar saya bisa menjelaskan kepada pimpinan parpol terkait penataan kabinet atau reshuflle yang sedang saya godok dan finalkan meskipun pengangkatan dan pemberhentian menteri adalam wewenang Presiden sebagimana yang ditetapkan dalam UUD. Saya pandang perlu memberikan penjelasan kepada jajaran koalisi, tentang tujuan, sasaran dilakukannya reshuffle kabinet.

Sesuai kesepakatan koalisi, manakala seorang menteri berasal dari partai politik, saya berkewajiban memberi tahu kemudian mengkonsultasikan siapa yang tepat mengisi posisi itu.

Ada sejumlah kesepakatan yang akhirnya menjadi aturan, mekanisme, prosedur, komunikasi manakala ada pegurangan atau penambahan, atau pergeseran pos antarmenteri yang ada di jajaran kabinet.

Dalam pertemuan tadi, saya menjelaskan tentang tujuan, sasaran, latar belakang dari reshuffle. Saya minta pandangan, pemikiran parpol secara umum agar pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II, pasca reshuffle bisa lebih efektif.

Apa yang disampaikan tadi saya terima dengan sepenuh hati dan semuanya berjalan dengan baik. Representasi partai politik ada di Kabinet Indonesia Bersatu agar negara selamat dan demokratisasi makin matang.

Dalam beberapa hari mendatang akan saya sampaikan kemudian akan saya lantik kemudian harus segera bekerja untuk menyelesaikan kinerja pemerintahan.

Hari ini, ada sejumlah hal penting yang tadi disampaikan pimpinan parpol untuk disampaikan kepada rakyat Indonesia.

1. Pandangan yang disampaikan pimpinan partai politik mengatakan penataan kabinet dipandang perlu dan tepat waktu. Ini bukan hanya merespon permasalahan dan tantangan domestik. Tapi juga dikaitkan dengan situasi global perekonomian dunia yang serba belum pasti dan berdampak tidak baik untuk Indonesia. Untuk menyelamatkan perekonomian, dipandang perlu pemerintahan yang lebih efektif dan responsif.

2. Juga diharapkan kabinet yang sedang dilakukan penataan semacam kabinet kerja, meski beberapa menteri berasal dari partai politik. Tapi semua mengatakan diharapkan representasi dari parpol punya kapabilitas dan rekam jejak yang baik. Rakyat akan memberikan trust-nya, menteri baru dapat mengemban tugas dengan baik.

3. Meskipun bukan sepenuhnya seperti zaken kabinet, tetapi mestilah para menteri dapat bertanggung jawab dan lebih fokus dalam bekerja. Ada kata-kata, jangan jadi beban pemerintah, jangan jadi beban presiden. Saya dengar, Presiden angkat saja siapa pun tanpa pertimbangan dari parpol mana. Dalam real politics, tentu tidak kenal seperti itu, kita berkoalisi. Di negara mana pun ada etika koalisi tapi ada kewajiban. Andaikata menteri dari parpol tapi diyakini memiliki kapabilitas dan integritas rekam jejak yang baik.

4. Dalam kabnet, hubungan antarmenteri harus solid. Tentu tidak sedap, kalau ada pernyataan di jajaran kabinet menteri satu dan yang lain bertolak belakang, bertengkar di hadapan publik, yang saya lihat terjadi dan saya terima koreksi ini dari pimpinan parpol.

5. Diangkat dan disoroti kebijakan penggunaan anggaran negara yan tepat dan baik. Ini berpikir setelah reshuffle. PR kita banyak, sasaran juga nggak sedikit. Kebijakan penggunaan anggaran negara harus betul-betul tepat diperlukan kebersamaan, jajaran kaolisi juga ada di situ agar kebijakan penganggaran tepat sasaran dan tepat waktu.

6. Bahwa reshuffle paruh waktu ini tepat sebab jika setiap tahun dilakukan bongkar pasang kabinet, menteri berganti tentu tidak bukan tidak menimbulkan kontinuitas dan stabilitas. Ini segaris dengan padangan saya. Saya ingin reshuffle sekarang ini sebutlah hampir paruh waktu lebih solid dan efektif, tidak ada reshuffle lagi.

7. Diharapkan kebersamaan dalam hubungan koalisi. RUU yang fundamental termasuk APBN diperkuat. Kita bisa membahasnya bersama-sama apa yang menjadi kebijakan pemerintah dan masukan dari koalisi. Bukan kaolisi yang menentukan kebijakan pemerintah, itu keliru. Yang menentukan pemerintah itu sendiri. Sekali lagi dalam real politic, saya minta pandanga agar kebijakan lebih baik dan sempurna. Itu yang jadi harapan.

8. Sedangkan yang terakhir, berhubung para pimpinan parpol memiliki kader di parlemen, maka diharapkan hubungan pemerintah dan DPR di masa depan bisa berlangsung makin sehat dan konstruktif, kalau tidak banyak hambatan yang tidak perlu. Itu opportunity cost, merugi. Jadi semangat kami parlemen kritis, bisa lebih baik mengontrol kebijakan pemerintah. Pemerintah juga bertugas menetapkan kebijakan baik dibahas bersama dan agar mengalir perlu hubungan yang sehat dan konstruktif.

Kita nggak mau punya permasalahan politik yang tidak bermanfaat bagi rakyat, kehilangan momentum dan peluang. Masih banyak waktu tercecer yang nggak perlu diboros-boroskan. Ini perlu semangat baru dan kultur baru hubungan DPR dan Pemerintah. Mari kita bersinergi untuk kepentingan yang mulia.

Pekerjaan saya masih berlanjut satu, dua, tiga empat hari mendatang, mana kala ada kabinet yang harus mengalami pergantian saya akan lakukan konsultasi itu.
Next Prev home

0 komentar:

Posting Komentar

tutorial blogpengobatan tradisional