Rabu, 02 November 2011

Laporan pengamatan / observasi lapangan di gunung bromo


LAPORAN OUT DOOR STUDY MAPEL GEOGRAFI

A. Pengamatan / observasi lapangan di gunung bromo 
1.  dilihat dari bentuknya gunung Bromo termasuk type gunung strata berlapis atau Kaldera. Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
       Kaldera merupakan penciri gunungapi yang sudah dalam tahap lanjut, dimana puncak gunungapi ini sudah tidak sesederhana sebuah kerucut. Gunungapi yang memiliki kaldera berbentuk kerucut terpancung atau bahkan cekung kedalam pada bagian puncaknya. Kaldera seringkali juga memiliki pemandangan yang unik,
Keruntuhan permukaan terjadi karena kosongnya kantung magma di bawah gunung berapi, biasanya terjadi karena gunung meletus. Jika cukup banyak magma dikeluarkan, kantung magma yang kosong tidak bisa mendukung berat struktur gunung berapi di atasnya. Patahan melingkar berbentuk cincin terbentuk di sekililing kantung magma. Patahan cincin juga menjadi pemicu keluarnya isi magma lain melalui jalan keluar sekeliling puncak gunung berapi. Dengan kosongnya kantung magma, bagian tengah gunung api mulai runtuh. Runtuhnya gunung bisa berupa satu letusan dahsyat atau sebuah seri letusan. Luas bagian yang runtuh bisa ratusan atau ribuan kilometer besarnya.

Pembentukan Kaldera

Erupsi besar
Pembentukan kaldera merupakan satu topik tersendiri dalam kajian ilmu gunungapi, vulkanologi.Kaldera merupakan sebuah fenomena unik yang menghasilkan morfologi dan topografi yang akhirnya menghasilkan pemandangan yang jauh lebih unik dan menarik ketimbang kerucut gunungapi yang ada.
Secara sederhana kaldera terbentuk akibat habisnya magma didapur magma (magma chamber) akibat dikeluarkan sewaktu erupsi. Ketika erupsi gas-gas yang ada didalam magma cair ini menyebabkan timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi keluarnya magma. Ketika magma beserta material lain dan juga gas ini keluar akhirnya ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya diisi oleh material diatasnya dengan cara ambles kebawah.

 Erupsi kecil

Namun tanpa erupsi besarpun sebenarnya juga memungkinkan terbentuknya kaldera. Ketika terjadi lelehan lava pijar akibat menerobos melalui celah kesamping, maka lelehan ini menjaid jalan keluarnya magma yang ada di dapur magma. Mekanismenyapun sama. Yaitu ambles mengisi rongga kosong yang ada dibawahnya.
Alam memiliki caranya sendiri untuk menjaga kesetimbangan. Ketika ada ruang kosong dibawah maka dinding atap sangat tidak stabil karena harus menjaga elevasinya. Gaya gravitasi akan menarik dinding atas ini turun kebawah, terjadilah amblesan membentuk kaldera.

2.       jika dilihat dari kawahnya gunung bromo termasuk jenis erupsi sentral atau Erupsi pusat.
Ekstrusi magma sering disebut erupsi, yakni peristiwa keluarnya magma dari dapur magma hingga mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terbentuknya gunung api atau vulkan. Berdasarkan sifatnya erupsi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Erupsi effusif adalah ekstrusi magma yang tidak menimbulkan letusan karena tekanan gas kecil. Pada letusan ini yang dikeluarkan adalah material cair(lava) dan sedikit material padat. Lava adalah magma yang mengalir dipermukaan numi.
b) Erupsi Eksplosif adalah ekstrusi magma yang menimbulkan letusan karena tekanan gas yang sangat kuat. Biasanya menyemburkan material vulkan yang padat dan cair.
Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma erupsi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Erupsi linier adalah erupsi yang terjadi jika keluarnya magma melalui retakan kulit bumi sehingga bentuknya memanjang. Contoh : gunung api Lakky di pulau Eslandia yang panjangnya mencapai kurang lebih 30 km.
2. Erupsi arel adalah terjadi karena dapur magma letaknya sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga permukaan bumi termakan oleh magma dan magma meleleh keluar dari dapur magma langsung di permukaan bumi, contoh: Yellowstone National Park di Amerika Serikat.
3. Erupsi sentral adalah erupsi yang terjadi jika magma yang keluar melalui satu lubang sehingga membentuk vulkan pada tempat keluarnya magma tersebut.


3. menurut iklim junghuhn kawasan gunung bromo termasuk type iklim dingin.
Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
  1. Daerah panas/tropis
    Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
  2. Daerah sedang
    Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
  3. Daerah sejuk
    Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
  4. Daerah dingin
    Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
4. menurut macam tanah, kawasan gunung bromo termasuk jenis tanah vulkanis.
Tanah vulkanik merupakan tanah yang terbentuk dari material-material letusan gunung api. Material ini kemuadian lapuk dengan berjalannya waktu sehingga menjadi tanah yang sangat tinggi unsur haranya. Tanah ini bisa banyak dijumpai pada wilayah-wilayah sekitar lereng gunung berapi.

Ketika sebuah gunung api meletus, ia akan memuntahkan aneka partikel yang panas ke udara. Salah satu material yang dikeluarkan gunung api adalah abu vulkanis. Ketika pertama kali muncul, abu yang sangat panas dan pekat ini bisa membahayakan. Namun, begitu kondisi mendingin, abu yang melapisi permukaan tanah tersebut bisa meningkatkan kesuburan tanah. Lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik tersebut sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk.

Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna hitam. Pada lapisan subsoil mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila di gosok di antara jari-jari. Bulk densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air sangat tinggi dan perkembangan struktur tanah baik. Dari itulah dapat kita dlihat bahwa pada kawasan lereng-lereng gunung yang pernah terjadi letusan gunung api, lahan pertaniannya sangatlah subur.


5. jenis tanaman yang cocok di daerah kawasan gunung bromo  antara lain
Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru antara lain jamuju (Dacrycarpus imbricatus), cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica), berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).
Selain itu, masyarakat Tengger banyak menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam. Bermacam sayuran tumbuh subur di kawasan ini seperti kubis, wortel, dan kentang. Biasanya sayur-mayur yang dipanen diperdagangkan ke pasar lokal setempat. Barulah nantinya, sayuran segar itu dipasarkan ke sejumlah kota di Jatim.
B. Pengukuran tempat
            Ketinggian                  : 750 - 3.676 m. dpl
            Tekanan udara             :
            Kecepatan angin         :
            Suhu udara                  :  3° - 20° C
Curah hujan Rata-rata :  6.600 mm/tahun

C. Analisa aktivitas post vulkanik di gunung bromo
Bahan padat    :
Bahan cair       :
Gas                  :









Next Prev home

2 komentar:

tutorial blogpengobatan tradisional