SURAT DARI AYAH
Langit senja Jakarta tak pernah seindah langit Sokaraja….. Kota tanah kelahiranku yang selalu terkenang….Biasanya setiap senja tiba aku senang berlama-lama diberanda rumah untuk menyaksikan kemilau langit senja,juga burung-burung yang hendak pulang ke sarang.Setiap senja langit Sokaraja tak pernah sepi .Tidak seperti langit senja Jakarta.Beribu senja aku lewati tanpa kesan apalagi kenangan,untuk menikmatinya sejenak pun tak pernah aku pikirkan…..Jakarta terlalu sibuk dengan urusan duniawi..Dan aku terseret hanyut di dalamnya. Kesibukan di Jakarta membuat lupa segalanya…
####
Sudah berhari-hari surat ayah tergeletak lesu di meja….Dan itu adalah surat yang datang kesekian kalinya dari ayah….Yaitu setelah surat-surat yang sebelumnya mendesaku untuk pulang..Aku masih malas membukanya..Karena aku menduga nada surat itu sama..yaitu mendesakku pulang.
Aku takut menyentuh surat ayah..Aku tak punya nyali untuk membuka apalagi membacanya….Hingga malam larut ,aku masih takut untuk membukanya ….Bukan pulang ke
1
Ternyata itu semua hanya sebatas mimpi…Kakak ayah menolak memberikan sepetak tanah milik ayah…Lebih menyakitkan lagi kakak ayah bersikeras bahwa tanah itu sudah menjadi miliknya ….kakak ayah beralasan bahwa ia yang selama ini merawat tanah itu…Kakek hanya diam tidak berbuat apapun..Ayah dan ibu kecewa..Tapi aku lebih kecewa…..Aku pun semakin enggan pulang ke kampung …..Aku tidak ingin bertemu dengan kakek dan kakak ayah…..
Aku terpaksa mengubur seluruh kerinduanku …..Aku tidak tega melihat ayah diperlakukan tidak adil oleh kakek..Selain itu ,seperti yang pernah kujanjikan pada diriku sendiri,bahwa aku tidak akan pulang sebelum bisa membawa kebahagiaan pada ayah dan ibu…..
####
Tiba-tiba tubuhku gemetar,mataku menjadi berkunang-kunang waktu aku beranikan diri membaca tulisan surat itu…..Ibu sakit keras,tulis ayah…Sakit apa ?Tak ada penjelasan lebih….Surat itu begitu pendek….Ayah juga tidak menyuruhku pulang…Tetapi tiga kata itu cukup membuatku yakin….Aku harus pulang..
SELESAI
Purwokerto,8 Maret 2010
Penulis,
Basuli Cahyo S. W.
X-2 / 06
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan cerpen ini dengan judul “SURAT DARI AYAH”.
Dalam penulisan cerpen ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak.Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua kandung yang telah memberi fasilitas dalam penulisan cerpen ini.
2. Ibu Asnifah selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberi bimbingan dalam penulisan cerpen.
3. Teman-teman kelas X-2 yang telah memberi inspirasi dalam penulisan cerpen ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan cerpen ini masih banyak kekurangannya baik dalam isi maupun cara penyajiannya.Oleh karena itu,penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan cerpen ini.Dan semoga cerpen ini dapat menghibur para pembaca.
Purwokerto,8 Maret 2010
Penulis,
0 komentar:
Posting Komentar