Senin, 03 Oktober 2011

contoh cerpen : SURAT DARI AYAH


SURAT DARI AYAH



Langit  senja  Jakarta  tak  pernah  seindah  langit     Sokaraja….. Kota  tanah  kelahiranku  yang   selalu terkenang….Biasanya  setiap  senja  tiba  aku  senang  berlama-lama   diberanda  rumah  untuk  menyaksikan  kemilau langit  senja,juga  burung-burung  yang  hendak  pulang  ke sarang.Setiap  senja  langit  Sokaraja  tak  pernah  sepi .Tidak  seperti  langit  senja  Jakarta.Beribu  senja aku  lewati tanpa  kesan apalagi kenangan,untuk menikmatinya  sejenak pun tak pernah aku pikirkan…..Jakarta  terlalu sibuk  dengan urusan  duniawi..Dan aku terseret hanyut di dalamnya. Kesibukan  di  Jakarta  membuat  lupa  segalanya…

####

Sudah  berhari-hari   surat   ayah  tergeletak  lesu  di meja….Dan  itu   adalah   surat  yang  datang  kesekian  kalinya  dari  ayah….Yaitu  setelah  surat-surat  yang   sebelumnya    mendesaku   untuk   pulang..Aku    masih   malas  membukanya..Karena  aku  menduga  nada surat  itu sama..yaitu  mendesakku pulang.
Aku takut menyentuh surat ayah..Aku tak  punya  nyali  untuk  membuka  apalagi  membacanya….Hingga  malam  larut  ,aku  masih  takut  untuk  membukanya  ….Bukan pulang ke    




1
Ternyata itu semua hanya sebatas mimpi…Kakak ayah menolak  memberikan sepetak tanah milik ayah…Lebih menyakitkan lagi  kakak ayah bersikeras  bahwa tanah itu sudah menjadi miliknya ….kakak ayah beralasan bahwa  ia yang selama ini merawat tanah itu…Kakek hanya diam tidak berbuat apapun..Ayah dan ibu kecewa..Tapi aku lebih  kecewa…..Aku pun semakin enggan pulang ke kampung …..Aku tidak ingin  bertemu dengan kakek dan kakak ayah…..
Aku terpaksa mengubur seluruh kerinduanku …..Aku tidak tega melihat ayah diperlakukan  tidak adil oleh  kakek..Selain itu ,seperti yang pernah kujanjikan pada diriku sendiri,bahwa aku tidak akan pulang sebelum bisa membawa kebahagiaan pada ayah dan ibu…..

####

Tiba-tiba tubuhku gemetar,mataku menjadi berkunang-kunang waktu aku beranikan diri membaca tulisan surat itu…..Ibu sakit keras,tulis ayah…Sakit apa ?Tak ada penjelasan lebih….Surat itu begitu pendek….Ayah juga tidak menyuruhku pulang…Tetapi tiga kata itu cukup membuatku  yakin….Aku harus pulang..



SELESAI



                                                                      Purwokerto,8 Maret 2010
                                                                                Penulis,


                                                                            Basuli Cahyo S. W.
                                                                                  X-2 / 06

5

KATA PENGANTAR






Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan cerpen ini dengan judul “SURAT DARI AYAH”.
Dalam penulisan cerpen ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak.Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.    Orang tua kandung yang telah memberi fasilitas dalam penulisan cerpen ini.
2.   Ibu Asnifah selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberi bimbingan dalam penulisan cerpen.
3.   Teman-teman kelas X-2 yang telah memberi inspirasi dalam penulisan cerpen ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan cerpen ini masih banyak kekurangannya baik dalam isi maupun cara penyajiannya.Oleh karena itu,penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan cerpen ini.Dan semoga cerpen ini dapat menghibur para pembaca.       
                            



                                          Purwokerto,8 Maret 2010
                                                          Penulis,

Next Prev home

0 komentar:

Posting Komentar

tutorial blogpengobatan tradisional