Waspadai Dampak Kemajuan SITI
Perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SITI) dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Begitu pula perkembangan SITI selama tahun 2010. Hal itu bisa dilihat dari sisi hardware, software, dan penggunaanya. Namun,pada kenyataannya perkembangan SITI justru salah digunakan.
Perkembangan SITI di Indonesia dan di DIY khususnya memang sudah merakyat, kemudahan untuk mengakses informasi lewat internet difasilitasi oleh pemerintah dan berbagai pihak. Beberapa titik di suatu wilayah dipasang fasilitas seperti hotspot dan sebagainya sehingga lebih mudah dalam pembelajaran teknologi informasi.
Teknologi dapat kita ibaratkan seperti jalan raya, dibutuhkan oleh siapa saja, untuk apa saja. Jalan raya juga dapat dipakai untuk melakukan penjambretan, perampokan, dan kejahatan lainnya. Seperti juga manusia, teknologi juga dapat melakukan hal yang baik dan yang buruk. Hal baik yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi antara lain membantu manusia agar lebih mudah dalam melakukan aktivitasnya, menghemat waktu produksi dalam kegiatan ekonomi, memperluas wawasan, dapat berkomunikasi dengan orang lain, mengetahui berita terkini, dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan. Sedangkan hal buruk yang dapat ditimbulkan melalui penggunaan teknologi antara lain gangguan kesehatan, menyebabkan kemalasan untuk melakukan aktifitas dikalangan penggunanya, menimbulkan kecanduan yang berdampak pada gaya hidup yang boros dalam memanfaatkan uangnya, dan meningkatkan angka kriminalitas.
Untuk mengurangi dan mencegah dampak buruk dari pemanfaatan teknologi diperlukan solusi yang tepat guna, antara lain pengawasan dari keluarga. Keluarga merupakan media sosialisasi yang utama dan pertama. Dalam usia belajar, pengawasan dari keluarga sangat diperlukan untuk membentuk pribadi yang baik. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah menemani anak saat menjelajahi dunia maya. Selain itu, pemberian arahan mengenai hal yang baik dan buruk juga penting untuk anak.
Dalam hal ini peran pemerintah dan aparat penegak hukum yakni membantu memberantas kejahatan dalam dunia maya (cybercrime). Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan kualitas aparat hukum yang berperan di dalamnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara pembinaan tentang SITI terhadap aparat.
Sanksi yang tegas dan nyata dalam Undang-Undang turut berperan dalam memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan di dunia maya. Maka dari itu, diperlukan hukum yang dapat memberikan keadilan bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan sikap disiplin dalam mengamalkan hukum. Pemerintah juga harus bertindak tegas dengan memblokir situs-situs porno karena berdampak pada rusaknya mental bangsa kita.
Penyuluhan dalam masyarakat mengenai kebaikan dan keburukan teknologi juga harus disampaikan kepada berbagai macam pihak, mulai dari anak-anak sampai dengan usia dewasa. Hal ini bertujuan agar kesadaran masyarakat meningkat sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi secara bijaksana dan tepat. Jika hal tersebut dapat terlaksana dengan baik maka dapat dipastikan angka kejahatan melalui teknologi akan berkurang.
Namun hal yang terpenting adalah sikap kita dalam memanfaatkan teknologi yang telah ada. Faktor keagamaan menjadi salah satu hal yang turut memberikan andil cukup besar. Apabila ia memiliki landasan dasar agama yang kuat, maka orang tersebut akan memiliki kepribadian yang baik.
Pemanfaatan teknologi memang tergantung kepada setiap individu. Tapi setidaknya kita dapat melakukan hal yang lebih bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat dengan menggunakan teknologi. Selain itu, untuk mengurangi dan mencegah dampak negatif dari penggunaan teknologi membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari tiap individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar