Jumat, 30 Maret 2012

BIOGRAFI ( SEJARAH HIDUP ) CHRISYE " KARIR SOLO DAN PERNIKAHAN "

Karir solo awal dan film (1978–1982)

Suara Chrisye yang tenor serta kerjanya di Badai Pasti Berlalu memicu Amin Widjaja dari Musica Studios untuk memintanya menjadi artis Musica; Amin sebenarnya sudah lama mengamati Chrisye, sejak dirilisnya Guruh Gipsy. Chrisye setuju, asalkan dia diberikan kebebasan artistik; Amin terpaksa menyetujui syarat tersebut.[29] Chrisye langsung mengerjakan album perdananya dengan Musica pada bulan Mei 1978, yaitu Sabda Alam (Nature's Order). Dia memilih beberapa lagu karya artis lain dan menulis beberapa lain sendiri, termasuk lagu "Sabda Alam".[26][30] Dia merekam album itu setelah menguncikan diri dalam studio dengan sound engineer dan penata musik; biarpun Amin hendak melihat kemajuan mereka, Chrisye tidak mengizinkannya masuk.[30] Album yang dihasilkan, yang diilhami oleh Badai Pasti Berlalu dan menggunakan teknik double-recording yang dipelopori The Beatles, dirilis pada bulan Agustus.[30][31] Setelah beberapa lama promosi dengan TVRI dan stasiun radio, album ini laris; akhirnya lebih dari 400,000 kuping terjual.[32][33]
Tahun berikutnya, Chrisye merekam Percik Pesona bersama Jockie. Album ini, yang dibuat setelah kematian Amin, termasuk beberapa lagu yang ditulis oleh sahabat Chrisye, Junaidi Salat, serta Jockie dan Guruh. Judul album ini dipilih bersama. Album ini dirilis pada bulan Agustus 1979, gagal dalam mata kritikus dan pasar.[31][34] Chrisye, setelah diskusi dengan beberapa artis, beranggapan bahwa gagalnya album ini disebabkan miripnya dengan Badai Pasti Berlalu. Akibatnya, setelah beberapa waktu berkontemplasi, dia mulai mencari jenis musik baru.[34] Pada tahun yang sama, dia menjadi anggota juri LCLR Prambors, yang diadakan pada tanggal 5 Mei.[35]
Setelah memutuskan bahwa lagu pop yang romantis, dengan pengaruh easy listening, yang paling cocok untuk dirinya, Chrisye mulai merintis album berikutnya, Puspa Indah. Semua lagu kecuali satu ditulis oleh Guruh Sukarnoputra; album ini juga memuat lagu berbahasa Inggris "To My Friends on Legian Beach". Dua lagu dari album ini, "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", digunakan dalam film tahun 1979 Gita Cinta dari SMA; dalam film tersebut, Chrisye mendapatkan kameo sebagai penyanyi. Dengan popularitas film tersebut, album Puspa Indah pun menjadi laris; lagu "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", yang dijadikan singel, juga diterima dengan hangat.[36]
Pada tahun 1981 Chrisye mendapatkan peran dalam film Indonesia Seindah Rembulan.[1] Biarun awalnya enggan, dia dibujuk Sys NS sehingga akhirnya setuju. Namun, di kemudian hari dia menyesalkan keputusan ini karena beranggapan bahwa produksinya kurang profesional dan sering bertantangan dengan sutradara Syamsul Fuad. Pada tahun yang sama dia menghasilkan Pantulan Cinta, sebuah kolaborasi dengan Jockie. Setelah album ini gagal di pasaran, Chrisye memutuskan untuk mengambil cuti panjang.[37]

[sunting] Pernikahan dan gaya baru (1982–1993)

Biarpun disuka para groupie, Chrisye sampai awal tahun 1980-an jarang berpacaran.[38] Pada awal tahun 1981, akan tetapi, dia mulai mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti).[39][40] Yanti, yang mempunyai keturunan Dayak dan Minang, juga seorang penyanyi dan berasal dari keluarga musisi; dia sering membahas musik dengan Chrisye saat Chrisye menunggu Guruh, dan mereka juga bertemu saat Chrisye mengunjungi kakaknya, Raidy, yang merupakan salah satu temannya.[8][41] Saat Yanti pindah ke Bali untuk bekerja di hotel bintang lima selama beberapa minggu, Chrisye mengikutinya dan menyatakan bahwa dia siap menikahinya ketika Yanti kembali ke Jakarta; biarpun itu bukan lamaran resmi, Yanti menerima.[39] Pada tahun 1982 Chrisye masuk Islam, sebab Islam tidak mengizinkan pernikahan antara wanita Muslim dengan pria non-Muslim; pada saat itu, Chrisye sudah tidak puas dengan agama Kristen.[3] Pada tanggal 12 Desember 1982 Chrisye dan Yanti menikah di suatu acara bergaya adat Padang.[42]
Terdorong oleh keadaan finansialnya yang kurang baik, awal tahun 1983 Chrisye mulai menggarap album baru bersama Eros dan Jockie.[40][43] Aciu Widjaja, yang menjadi pemimpin Musica yang baru, mengusulkan bahwa mereka memerlukan gaya musik yang baru; dengan demikian,Chrisye, Djarot, dan Jockie mencampurkan art rock dengan pop romantis, serta menarik ilham dari The Police. Album yang dihasilkan, Resesi, dirilis pada tahun 1983. Album ini laris di pasar, dengan 350.000 kuping terjual dan akhirnya disertifikasi perak; singelnya sendiri, "Lenny", "Hening", dan "Malam Pertama", banyak diputar di radio.[43]
Setelah Resesi, Chrisye bekerja sama dengan Eros dan Jockie pada album Metropolitan tahun 1983. Album tersebut, yang dipengaruhi aliran new wave dan banyak membahas isu yang dihadapi para pemuda dan pemudi, diterima dengan baik oleh pasar sehingga diberi sertifikasi perak; singel "Selamat Jalan Kekasih" menjadi paling dominen. Pada tahun yang sama, Chrisye dan Yanti mendapatkan anak pertama mereka, Rizkia Nurannisa. Pada tahun berikutnya, Chrisye, Eros, dan Jockie bekerja sama lagi pada album Nona, yang memuat berbagai kritik sosial; album tersebut menghasilkan empat singel dan disertifikasi platinum. Biarpun Nona diterima baik oleh pasar, Chrisye mengambil keputusan untuk mencari suara baru dan memutuskan hubungan kerja dengan Eros dan Jockie di pertengahan tahun 1984.[22][44]
Tak lama kemudian, Chrisye mendekati Addie MS, seorang musisi muda, dan minta bantuannya untuk album berikutnya. Addie, biarpun merasa bahwa dia kurang bergengsi dibanding Eros dan Jockie, setuju; Addie lalu menyarankan agar mereka menggunakan melodi yang mirip dengan "Lilin-Lilin Kecil" dan Badai Pasti Berlalu. Album yang dihasilkan, Sendiri, memuat lagu yang ditulis oleh Guruh dan Junaidi Salat serta alat musik seperti harpa, obo, English horn, dan beberapa alat musik dawai. Album ini, yang melahirkan tiga singel,[45] laris dan mendapatkan penghargaan BASF Award untuk Chrisye.[46]
Pada akhir tahun 1984 Chrisye mendekati pencipta lagu muda lain, Adjie Soetama, yang dia mengajak bekerja sama untuk menyiapkan album berikutnya. Sebab beat ringan dan melodi ceria sedang populer, mereka menggunakan gaya yang ringan. Perekaman album baru ini, Aku Cinta Dia, mulai pada tahun 1985; selain Adjie, ada sumbangan lagu dari Guruh dan Dadang S. Manaf.[47] Lagu "Aku Cinta Dia" dipilih sebagai judul album setelah Aciu mendengar mereka bermain bersama dan memutuskan bahwa lagu itu layak dijagokan.[48] Oleh karena album ini memerlukan emosi yang lebih banyak, Chrisye – yang terkenal kaku – kesulitan dengan proses promosi, biarpun istrinya menyiapkan kostum warna-warni dan Alex Hasyim menjadi koreografer.[49] Setelah dirilis, Aku Cinta Dia terjualan ratusan ribu kuping pada minggu pertama dan akhirnya diberi sertifikasi emas. Pada tahun yang sama, Chrisye dan Adjie menghasilkan Hip Hip Hura, and suatu kolaborasi lain, Nona Lisa, dirilis pada tahun 1986; kedua album tersebut mempunyai beat dan irama yang mirip Aku Cinta Dia dan terjual laris, biarpun tidak selari kolaborasi pertama.[50] Pada 2 Maret 1986 Chrisye dan Yanti mempunyai anak perempuan, Risty Nurraisa.[51]
Biarpun tiga album itu laris di pasar, Chrisye dan keluarganya masih dalam keadaan finansial yang sulit, sehingga dua kali mereka harus menjual mobil mereka. Ini membuat Chrisye mempertimbangkan berhenti dari dunia musik, biarpun akhirnya memutuskan untuk lanjut.[52] Pada tahun 1988 merekam Jumpa Pertama, dan pada tahun berikutnya dia merilis Pergilah Kasih. Di kemudian hari dia mengenang bahwa kedua album itu mempunyai "sentuhan rasa yang indah."[53] Lagu yang digunakan untuk judul, "Pergilah Kasih", ditulis oleh Tito Sumarsono dan digunakan untuk video klip Chrisye pertama;[53] video klip perdana ini menjadi klip Indonesia pertama yang ditayangkan di MTV Asia Tenggara.[54]
Pada tanggal 27 Februari tahun berikutnya, Chrisye dan Yanti mendapatkan anak kembar, Randa Pramasha dan Rayinda Prashatya. Pada tahun 1992 Chrisye merekam versi daur ulang dari lagu Koes Plus bertajuk "Cintamu T'lah Berlalu", dengan penataan musik oleh Younky; video klip untuk lagu tersebut juga disiarkan di MTV Asia Tenggara dan menjadi video klip Indonesia pertama untuk masuk MTV Amerika.[8][11][55][56] Pada tahun berikutnya, Chrisye bekerja sama dengan Younky lagi untuk merekam Sendiri Lagi, sebuah proyek yang makan empat bulan untuk perancangan dan empat bulan untuk perekaman;[54][56] video klip ini pun beredar di MTV Asia Tenggara.
sumber: wikipedia
Mobil BekasPasang Iklan Rumah
Next Prev home

0 komentar:

Posting Komentar

tutorial blogpengobatan tradisional