1. Pemilihan Ide
Pada tahap ini,
pembuat proyek memilih topik / ide yang nantinya akan diproses untuk membuat
proyek secara menyeluruh.
2. Analisa
Pada tahapan ini,
pembuat proyek multimedia akan menganalisa kebutuhan, biaya, isi proyek, pasar,
teknologi dan media perantara.
- Untuk analisa
kebutuhan, pembuat proyek menganalisa segala kebutuhan yang diperlukan untuk
pembuatan proyek tersebut, baik internal ataupun eksternal.
- Untuk analisa biaya,
pembuat proyek menganalisa biaya yang dibutuhkan untuk membuat proyek tersebut.
- Untuk analisa isi
proyek, pembuat proyek menentukan konten apa yang harus dimasukkan kedalam
proyek agar terlihat menarik.
- Untuk analisa pasar,
pembuat proyek menentukan pasar / pengguna proyek tersebut, apakah user dari
kalangan beginner, advanced user atau user lainnya.
- Untuk analisa
teknologi, pembuat proyek menentukan teknologi yang akan digunakan dalam
pembuatan proyek.
- Untuk analisa media
perantara, pembuat proyek menentukan media yang digunakan untuk mendelivery
proyek tersebut.
3. Pretesting
Dalam pretesting,
pembuat proyek mendefinisikan tujuan, kebutuhan pembuatan, garis besar dari isi
proyek, penjualan dan prototype rancangan awal proyek.
4. Prototype Development
Melakukan design
(rancangan isi dan user interface), jalan cerita dari proyek tersebut (storyline)
serta melakukan test untuk prototype.
5. Alpha Development
Melakukan finishing
dari design (storyboards dan flowcharts), menyelesaikan jalan
cerita, membuat design grafis (poster dan brosur), memasukkan suara dan video,
menyelesaikan masalah-masalah teknis serta melakukan test pada protoype alpha.
6. Beta Development
Mengirimkan produk
beta untuk dites bagi user-user yang terpilih agar mendapatkan feedback
tentang bug / error yang didapatkan dari prototype, mempersiapkan
dokumentasi untuk pengguna dan melakukan pengumuman produk.
7. Delivery
Tahapan akhir dari
pembuatan proyek, biasanya digunakan untuk menyiapkan technical support atas
feedback dari para pemakai proyek.
Pendekatan Project Management
- Waterfall Model
Pada model
ini, setiap tahapnya diakhiri dengan validasi dan verifikasi untuk meminimalkan
masalah yang mungkin terjadi pada tiap tahapannya. Hal ini menggambarkan
pengembangan secara iteratif antara dua tahapan siklus hidup. Bentuk iterasi
ini akan meminimalkan biaya dibandingkan dengan jika iterasi dapat dilakukan
untuk beberapa tahap siklus.
makasih om.
BalasHapus#FF